Sekolah Umum Vs Pesantren


Sebelum membahas tentang sekolah umum vs pesantren, kita harus mengetahui dulu apa itu sekolah?

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang digunakan untuk belajar dan mengajar antara siswa dan guru. Setiap negara pasti memiliki sistem pendidikan formal, mulai dari TK, SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. Sekolah terbagi menjadi dua, yaitu sekolah negeri dan swasta. Baik sekolah negeri maupun swasta sama saja tingkatannya ada SD/IT, SMP/MTS, SMA/MA, dan Perguruan Tingginya. Bedanya sekolah negeri itu dikelola oleh pemerintah sedangkan sekolah swasta dikelola oleh yang memiliki sebuah yayasan pendidikan contohnya pesantren. Saat ini saya akan membahas tentang perbedaan antara sekolah umum dengan pesantren.

Apa itu sekolah umum dan pesantren?

Karena saya bukan lulusan sekolah umum, jadi yang saya tahu sekolah umum merupakan sekolah atau pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah dan lebih banyak mata pelajaran umumnya dibandingkan dengan agama. Di sekolah umum biasanya siswa atau pelajar berangkat ke sekolah pagi dan pulang siang atau sore, setelah selesai sekolah mereka pulang (ada yang pulang ke rumah ada juga yang mampir main dulu). Sedangkan pesantren merupkan sekolah yang menggabungkan antara sekolah umum dan sekolah ala pesantren yang harus tinggal di asrama dengan banyak mempelajari tentang agama. Di pesantren panggilan untuk peserta didik itu adalah “santri”, nah santri ini harus tinggal di asrama yang ada di pesantren sampai ia menyelesaikan sekolahnya. Di pesantren kita tidak hanya diajarkan tentang agama saja, tetapi kita juga diajarkan tentang pengetahuan umum seperti sekolah formal lainnya.

Banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak lulusan pesantren itu sulit untuk mendapatkan pekerjaan, karena di pesantren hanya mempelajari ilmu agama saja dan sedikit pengetahuan umumnya sehingga anak lulusan pesantren di anggapnya sulit untuk bersaing dengan lulusan sekolah umum yang jelas-jelas sebagian besar waktu sekolahnya digunakan untuk mempelajari mata pelajaran umum. Tapi buktinya banyak kakak kelas saya yang sudah menjadi orang sukses, dan menurut saya sukses atau tidaknya seseorang bukan dilihat dari lulusannya saja tapi dari usaha dan skill yang dimiliki orang tersebut.

Selain itu juga banyak orang tua yang tidak tega jika harus terpisah dengan anaknya dan lebih memilih anaknya untuk les supaya anak ada kesibukan setelah pulang sekolah dan tidak pergi main. Itu semua karena orang tua sangat khawatir dengan pergaulan saat ini dan takut anaknya terbawa oleh pergaulan yang tidak baik. Namun dengan les juga belum tentu menghindarkan anak dari pergaulan yang tidak baik, setelah pulang les atau bahkan bisa saja mereka bolos les untuk bermain dan nongkrong-nongkrong bersama teman-temannya, zaman juga sudah sangat canggih jadi hal-hal buruk tidak bisa dihindari hanya dengan menambah waktu belajar anak di luar sekolah. Sedangkan di pesantren orang tua tidak perlu begitu khawatir karena anak terpantau selama 24 jam oleh para guru dan penjaga pesantren, anak sudah memiliki banyak kesibukan di luar jam sekolah. Seperti mengaji, sholat berjama’ah, ekstrakulikuler, membersihkan asrama dan kegiatan lainnya. Anak juga tidak memegang gadget atau alat untuk internetan lainnya kecuali pada saat liburan dan di jenguk oleh orang tuanya, jadi anak tidak akan terpengaruh oleh konten-konten negatif di media sosial.

Tapi baik sekolah umum atau pun pesantren sama bagusnya, kembali lagi kepada anaknya yang menjalani. Kadang ada sekolah yang akreditasinya bagus tapi kelakuan anaknya kurang bagus, namanya mendidik anak bukan hanya di sekolah saja, tapi orang tua di rumah juga harus tetap mendidik anak-anaknya, karena peran orang tua itu sangat penting untuk membimbing anaknya ke arah yang lebih baik.

Komentar

Postingan Populer