Kejujuran di Jaman Sekarang
Di dunia ini
pasti semua manusia pernah melakukan kebohongan (apapun itu). Tapi apa kita
akan terus membohongi diri kita sendiri? Kata bohong di jaman sekarang ini
seperti sudah tidak ada artinya lagi. Setiap harinya pasti selalu ada
pemberitaan mengenai pencurian, penipuan dan pemberitaan lainnya. Apa kalian
pernah mencuri atau kalian pernah dicuri? kemungkinan kalian pernah
mengalaminya, dan itu membuktikan bahwa kejujuran di lingkungan kita pun sudah
sulit. Pantas saja jika di Indonesia ini banyak sekali koruptor, dan inilah
yang menjadi bukti bahwa kejujuran itu sudah tidak ada. Selain itu juga banyak
aksi suap menyuap, penipuan dan kebohongan-kebohongan lainnya.
Kenapa sih
berbohong itu harus merugikan orang lain? Apalagi korupsi, yang dirugikan bukan
hanya satu atau dua orang saja tetapi semua masyarakat Indonesia yang
dirugikan. Orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin. Mengapa
para penipu, koruptor, pencuri sangat suka bersenang-senang di atas penderitaan
orang lain, padahal karena ulahnya banyak sekali orang yang rugi dan menderita.
Mengkritik orang itu memang sangat mudah, padahal kita sendiri khususnya saya
banyak yang belum mengerti tentang kejujuran tersebut. Namun disamping krisis
kejujuran saat ini, beberapa hari lalu ketika saya naik bis, saya salut dengan
salah seorang kernet yang meminta uang ongkos kepada penumpang. Karena saya
sering naik bis jadi yang saya tahu kernet itu kadang suka melebih-lebihkan
tarif ongkosnya kepada penumpang yang tidak tahu mengenai harga tarif, tetapi
berbeda dengan yang saya lihat kemarin, kernet ini saya lihat beberapa kali ia melihat penumpang yang sedang di
pintai olehnya uang ongkos, penumpang tersebut membayarnya dengan uang Rp.
50.000 an, sambil memberikan kembalian kernet tersebut langsung bertanya kepada
penumpang tersebut (mungkin untuk memastikan) “mahasiswa yah?” kemudian di
iyakan oleh si penumpang tersebut dan kemudian kembaliannya ditambahkan lagi
oleh kernet tersebut. Saya sangat salut dengan abang kernet tersebut, karena
dari sekian banyak abang kernet yang selalu meminta ongkos lebih kepada
penumpang yang tidak mengetahui tarif bis, ia malah memberikan tarif yang
memang sesuai dengan tujuannya tanpa di tambah-tambahkan.
Menurut saya jarang sekali ada abang kernet yang
jujur seperti itu, makanya saya sangat salut dan appreciate sekali atas
kejujurannya tersebut. Maka dari itu, marilah kita mulai memperbaiki dan
membangun kembali kejujuran di negara ini, tunjukkanlah bahwa kejujuran itu ada
dan bukan hanya omong kosong semata. Hal yang termudah adalah memulai
kejujuran tersebut dari diri kita sendiri supaya kebohongan-kebohongan
yang ada berkurang dan kejujuran yang meningkat.
Komentar
Posting Komentar