Kecelakaan Pada Pelajar
Saat ini sangat banyak sekali pemberitaan
tentang berbagai macam kecelakaan yang terjadi, baik motor atau pun mobil. Dan tidak
sedikit yang menelan korban jiwa, seperti kecelakaan beruntun yang terjadi pada
hari kamis minggu lalu di Balaraja yang sampai menewaskan seorang pelajar yang
sedang menunggu angkutan umum di pinggir jalan. Kejadiannya akibat mobil truk
yang mengalami rem blong pada saat menuruni flyover sehingga terjadi
tabrakan beruntun, kurang lebih ada delapan mobil yang ada dalam tabrakan
beruntun tersebut.
Musibah memang tidak ada yang tahu kapan akan
terjadi, namun akan lebih baik jika kita semua selalu berhati-hati pada saat
berkendara, selalu periksa keadaan kendaraan untuk meminimalisir tingkat
kecelakaan yang disebabkan karena rem blong atau kelalaian si pengemudi
kendaraan. Selain itu disini ya ingin membahas tentang kecelakaan yang terjadi
pada pelajar. Saat ini saya melihat sudah banyak sekali pelajar yang sekolahnya
membawa kendaraan dan mayoritas membawa motor. Orang tua sebaiknya jangan
terlalu memberikan kepercayaan kepada anaknya untuk membawa motor khususnya
untuk anak yang masih di bawah umur.
Sekarang ini sudah banyak anak SMP yang
membawa motor dengan ugal-ugalan, bahkan anak sekolah dasar pun sudah banyak
juga yang bisa membawa motor. Saya agak aneh dengan orang tuanya yang
mengizinkan anak seusia sekolah dasar untuk membawa motor dan membonceng
teman-temannya. Anak seusia mereka hanya memikirkan “kayanya keren nih kalo gw
bisa bawa motor”, dan cara mereka membawa motor itu ugal-ugalan, sambil becanda
dengan temannya, kebut-kebutan. Mereka tidak memikirkan bahayanya untuk diri
mereka dan orang lain, mereka hanya berpikir kalau bisa bawa motor itu keren,
ga cupu dan apalah itu yang ada dipikiran mereka.
Saya membahas ini karena sudah banyak
kecelakaan yang terjadi pada pelajar. Tetangga saya juga ada yang seperti itu,
anaknya yang baru masuk SMP kecelakaan sampai meninggal karena menabrak
trotoar. Kalau nabrak trotoar samapai meninggal begitu, berati pada saat
mengendarainya ia menggunakan kecepatan yang tinggikan. Nah, inilah akibatnya
karena anak masih di bahwa umur sudah diizinkan untuk membawa motor. Tapi terkadang
memang dari anaknya juga yang suka memaksa agar orang tua memberikannya izin. Kalau
orang tua sayang terhadap anaknya, sebaiknya ia melarang anaknya untuk
membawa kendaraan sebelum mendapatkan SIM, biarkan saja anaknya nangsi, ngamuk,
marah-marah, itu semuakan demi kebaikan dan keselamatan anaknya. Walaupun memang
pada dasarnya musibah itu tidak ada yang tahu kapan akan terjadi, tapi apa
salahnya kalau kita berusaha untuk mengantisipasinya agar tidak semakin banyak
kecelakaan yang terjadi dan disebabkan oleh pelajar. Sekali lagi, para orang tua diharapkan untuk lebih tegas lagi dalam mendidikan dan memutuskan sesuatu untuk anaknya.
Komentar
Posting Komentar